NusaResearch

Sunday, March 6, 2011

Orasi

11:52 pm.
Aku baru kelar menyelesaikan bahan untuk Ujian Praktik besok. Orasi.
Kurang lebih orasinya seperti ini :

Berbicara soal remaja tidak akan ada habisnya.

Remaja yang sering disebut ABG adalah anak-anak SMP dan SMA yang masih dalam tahap pendewasaan. Saya akui, saya seorang remaja.

Sering kita mendengar berita-berita buruk di TV maupun koran yang menyangkut kehidupan remaja.

Ambil saja contoh free sex, bolos sekolah, merokok, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit remaja di Indonesia yang terjerumus kesana.

Pacaran. Itukah yang sering para remaja bicarakan?

Mengenal lawan jenis dan saling suka adalah awal yang berbahaya bagi para remaja.

Dengan kedekatan seperti ini, remaja akan penasaran dan mencari tahu lebih dalam lagi terhadap lawan jenisnya. Tak jarang mereka mencoba-coba hal baru yang seharusnya tidak mereka lakukan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Lingkungan keluarga merupakan modal awal yang menentukan kemana arah seorang anak akan berjalan. Jika orangtua di rumah rajin sembahyang, maka anaknya pun tidak akan neko-neko. Kasih sayang dan komunikasi yang hangat di rumah, akan membawa aura yang baik pada anak tersebut

Berbeda dnegan orangtua yang kurang menengok kegiatan anaknya. Mungkin karena sibuk kerja di luar, pulang larut malam, saat pulang anak sudah tidur, terlalu capek untuk memerhatikan anak, sehingga komunikasi pun kurang berjalan dengan baik. Anak dengan orangtua tipe ini di rumah akan merasa lebih bebas. Mereka merasa bisa melakukan apa saja dan kemana saja semau mereka. Toh orangtua juga tak peduli. Belum lagi kalau orangtua sering memarahi anaknya, padahal mereka belum tentu memberi contoh yang baik untuk anak mereka. Hal ini membuat sifat dan sikap anak yang tak jauh-jauh dari egois dan sedikit kaku. Jika ini yang terjadi di rumah, tak heran apabila remaja di luar seperti itu.

Selain lingkungan di rumah, lingkungan luar rumah juga memengaruhi. Di sekolah, banyak sekali tipe anak. Dari polos, alim, rajin, suka bolos, egois, sampai yang suka merokok pun ada di sekolah. Kembali lagi, hal ini adalah bawaan dari didikan di rumah. Memilih teman adalah pilihan yang tepat. Bukan berarti tidak mau berteman lho, taapi memilih mana yang baik dan buruk. Jika teman itu bisa memberi efek yang baik untuk remaja, mengapa tidak? Berteman dengan orang baik, akan berdampak baik pada kita. Sebaliknya, berteman dengan orang yang bersifat kurang baik, akan berdampak buruk pada kita. Tergantung, pilihan itu ada dalam diri kita. Banyak siswa yang merokok, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Saat ditanya, kebanyakan dari mereka menjawab temanlah alasannya. Teman yang mengenalkan, mengajak, dan memengaruhinya.

Handphone (HP) yang berfitur lengkap juga mempermudah para remaja mengakses situs-situs terlarang. Berawal dari rasa ingin tahu, mereka akan menggunakan HP dengan sangat lincah.

Nuke Puspitasari.
My life is my message - Mahatma Ghandi


Sekiranya itu orasi yang besok aku bacakan di depan penguji. Doakan ya! God with me.

No comments: